Diduga Ancam Wartawan, Oknum Anggota DPRD Muara Enim Ini Dilaporkan ke Polisi

MUARA ENIM, SS - Ari Firmansyah (24), salah seorang jurnalis media online yang bertugas di Kabupaten Muara Enim, melaporkan oknum anggota DPRD Kabupaten Muara Enim yang berinisial H ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Muara Enim, karena diduga sudah melecehkan dirinya sebagai insan jurnalis. Bahkan diduga perbuatan oknum DPRD tersebut sudah menggancam keselamatannya.

Kepada media ini, Ari Firmansyah menceritakan kronologis kejadiannya, yang terjadi di salah satu tempat karaoke Kota Muara Enim Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.

“Waktu itu aku sedang duduk sendirian di kursi Hall Karaoke sambil bermain game di handphone. Kondisi ruangan hall karaoke gelap, hanya ada sedikit sinar lampu bliz karaoke yang menerangi ruangan hall, Minggu (22/09/2019) sekitar pukul 01.00 dini hari,” kata Ari.

Lanjutnya, ketika ia sedang asik main game di hp, tiba-tiba datang seseorang menghampiri dan langsung menanyakan identitasnya. ia pun menjawab pertanyaannya dengan jujur. Namun tiba-tiba oknum tersebut langsung membentak dirinya dan memaksa membuka hp, dengan bahwa ia sudah mengambil foto diri oknum tersebut lagi minum-minuman.

“Ngapo kau moto-moto aku, buka hp kau sekarang! (Kenapa kamu mengambil gambar saya, buka handphone kamu sekarang!),” jelas Ari saat menirukan apa yang dikatakan oknum tersebut.

Dikatakan Ari, kalau kondisi ruangan hall saat itu cukup gelap, hanya ada lampu disco yang minim pencahayaan, jadi mana bisa mengambil photo kecuali menggunakan lampu flash.

Dijelaskannya, saat terjadi cekcok mulut, datang salah seorang teman H dan langsung mendorong dirinya, sambil mengacungkan tinju bermaksud memukulnya, namun langsung dipisahkan oleh tamu tamu lain yang ada disana.

“Disaat itu aku didorong oleh rekannya, dan saat rekannya itu mau mukul, langsung dipisahkan oleh teman-teman yang ada di lokasi. Saya mendengar ada sayup-sayup kata “cari orang itu, selesaikan”, tapi kata-kata itu kurang jelas siapa yang bilang karena posisi sedang ricuh,” ujar Ari.

Masih kata Ari, sudah kejadian dirinya langsung diamankan oleh rekan-rekan yang ada di sana dan diminta untuk pergi.

“Ya aku diamankan, dan pergi lewat belakang. Saat ini aku posisinya merasa terancam karena perbuatan orang yang tidak dikenal itu. Terakhir baru didapati informasi, kalau oknum yang mengancam tersebut adalah anggota DPRD Kabupaten Muara Enim yang berinisial H yang tidak lain pejabat publik dari salah satu partai politik besar,” ungkapnya.

Sambungnya, kejadian ini sangat tidak pantas dilakukan oknum DPRD tersebut, yang merupakan pejabat publik yang seharusnya lebih arif dan ramah. Bukannya malah berbuat arogansi serta membuat onar di tempat hiburan serta mengancam wartawan.

“Bagi saya perbuatan oknum ini sudah sangat mencoreng nama institusi DPRD Muara Enim dan partainya sendiri, ditempat hiburan malam lagi. Saya tidak terima perlakuan oknum tersebut. Saya sudah diancam dan sudah dituduh melakukan perbuatan yang tidak saya lakukan. Makanya saya melapor ke Polres Muara Enim,” ucap Anggota IWO Muara Enim ini yang didampingi rekan-rekan jurnalisnya IWO lainnya di Mapolres Muara Enim seusai melapor, Senin (23/09/2019).

Ari Menjelaskan lagi, laporannya sudah ditetima Polres Muara Enim dengan Laporan Polisi Nomor : LP/B–280/IX/2019/SUMSEL/RES MUARA ENIM tanggal 23 September 2019. Dia berharap kasus ini dapat proses sesuai hukum yang berlaku.

Terpisah, ternyata perlakuan gaya preman rombongan ini juga diakui oleh teman jurnalis lainnya, Agus yang saat kejadian juga ada di lokasi.

Diceritakan Agus, saat terjadinya adu mulut antara wartawan Ari dengan oknum anggota DPRD H dan teman-temannya tersebut, gerak replek jurnalisnya timbul, dia secara spontan mengambil video. Namun teman H, seorang wanita tidak senang diambil video. Lalu teman wanita H tersebut berusaha merampas handphonenya hingga terjatuh ke lantai, yang mengakibatkan layar handphonenya rusak.

Sementara Kapolres Muara Enim AKBP Afner Juwono melalui Humas Yarmi, membenarkan adanya laporan tersebut.

"Ya benar, kita sudah menerima laporan  atas dugaan pengancaman,” ujar Yarmi singkat, Senin (23/09/2019)

Sedangkan Kehormatan Dewan DPRD Muara Enim, Chandra waktu ingin dimintai tanggapannya terkait kejadian ini, ditelpon belum diangkat, di chat melalui nomor WA nya belum memberikan responnya.(TIM)

No comments

Powered by Blogger.