Keluarga Bayi Minta Keadilan, DPRD Tunggu Hasil Investigasi Dinkes
PRABUMULIH, SS.CO.ID – Kasus meninggalnya bayi berusia empat bulan yang sebelumnya menjalani perawatan di RS AR Bunda Prabumulih sebelum dirujuk ke RS Bari Palembang terus mendapat perhatian publik.
Merasa ada kejanggalan dalam penanganan medis, orang tua bayi mengadukan kasus ini secara resmi kepada DPRD Kota Prabumulih untuk mencari keadilan dan kejelasan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Komisi I DPRD Prabumulih menggelar mediasi pada Jumat (28/11/2025). Mediasi ini menghadirkan pihak keluarga bayi, Dinas Kesehatan (Dinkes), serta jajaran manajemen RS AR Bunda. Pertemuan berlangsung di ruang rapat DPRD dan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I, Riza Ariansyah SH, bersama seluruh anggota Komisi I.
“Kita dudukkan semua pihak secara baik. Semoga mediasi ini menghasilkan solusi terbaik,” ujar Riza dalam sambutannya.
Dalam forum tersebut, ibu dari bayi, Sumarni, menyampaikan rasa kecewanya terhadap proses perawatan yang diterima anaknya saat berada di RS AR Bunda. Ia menilai ada hal-hal yang tidak sesuai prosedur dan berharap kasus ini ditangani secara terbuka.
“Kami hanya ingin keadilan dan transparansi. Ada beberapa hal selama perawatan yang tidak kami pahami dan kami ingin penjelasan yang jelas,” ujarnya.
Riza Ariansyah menjelaskan, bahwa Dinas Kesehatan telah memulai langkah investigasi dan tengah mengumpulkan seluruh keterangan dari pihak terkait. Setelah memeriksa orang tua dan RS AR Bunda, proses klarifikasi kini dilanjutkan ke RS Bari Palembang sebagai rumah sakit rujukan terakhir.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih, Djoko Listyano AP SKM MSi, membenarkan bahwa tim Dinkes telah berada di RS Bari untuk pendalaman kasus.
“Hari ini kami baru diterima di RS Bari Palembang. Semua data sudah kami kumpulkan dan sedang kami pelajari untuk menarik kesimpulan menyeluruh,” jelas Djoko.
Ia memastikan, setelah hasil investigasi selesai, Dinkes akan membuat laporan lengkap dan menyampaikannya kepada DPRD Prabumulih, pihak rumah sakit, serta keluarga bayi.
“Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak demi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,” tambahnya.
Direktur RS AR Bunda Prabumulih, dr Harry Wahyudi SpRad MARS, menegaskan bahwa pihaknya terbuka dan siap mengikuti proses investigasi secara profesional.
“Kami berharap persoalan ini tidak berlarut-larut. Kami siap menjalin silaturahmi kembali dengan keluarga dan bertanggung jawab sesuai hasil investigasi yang keluar,” terangnya.
Komisi I DPRD Prabumulih menegaskan komitmennya untuk mengawal kasus ini sampai tuntas. Usai hasil investigasi Dinkes dirilis, DPRD akan kembali memfasilitasi pertemuan antara seluruh pihak untuk menyampaikan hasil secara terbuka dan menentukan langkah berikutnya.
“Kami ingin semua pihak mendapatkan kejelasan, dan apa pun hasilnya nanti akan kami sampaikan secara transparan,” tutup Riza.
Kasus ini menjadi perhatian serius masyarakat dan diharapkan menjadi momentum evaluasi terhadap pelayanan kesehatan di Kota Prabumulih.

Post a Comment