Cak Arlan dan Bang Franky Ajak Warga Tanam Jagung dan Padi

PRABUMULIH, SS.CO.ID -- Program penggarap lahan di desa, salah satunya jika ingin dilakukan Wako Prabumulih H Arlan dan Wawako Franky Nasril SKom mewajibkan masyarakat menanam jagung dan padi.

Tinggal masyarakat mau memilih mau tanam jagung atau padi, pasalnya hal itu dalam mewujudkan Prabumulih Makmur dan Sejahtera juga swasembada pangan.

Alasannya, penanaman jagung ini relatif singkat hanya 4 bulan saja. Kemudian, Pemkot Prabumulih siap memberikan bibit, pupuk, dan pendampingan penyuluhan.

“Waktu tanam singkat hanya 4 bulan, 1 hektar bisa menghasilkan 5 ton jagung. Harga jagung perkilonya Rp 5 ribu. Sekali panen, bisa dapat Rp 25 juta. Menguntungkan bukan, masyarakat tinggal merawatnya saja. Semuanya, mulai bibit. Lalu, pupuk dan pendampingan penyuluhan kita siapkan,” terang Cak Arlan didampingi Bang Franky, Jumat, 11 April 2025 ketika membuka lahan di Desa Pangkul.

Ungkapnya, hal itu ia dapat dari belajar petani OKU Timur merupakan sentra penanaman jagung dan padi.

“Kalau dahulu, sebelum ditanam karet. Di dusun-dusun di Prabumulih ada menanam jagung, padi dan lainnya. Sekarang tidak lagi, mari kita galakan lagi insya allah ke depan Prabumulih bisa swasembada pangan. Masyarakat Makmur dan Sejahtera,” aku suami Hj Linda Arlan ini.

Kata ayah Leoni AP SH MH menyarankan, masyarakat ketimbang menanam karet mendingan beralih ke tananam sawit. Pasalnya, produksi karet dan hasilnya tidak terlalu optimal.

“Kalau sawit, kita nilai lebih potensial dan ekonomis. Perawatan mudah, usia 4-5 tahun sudah bisa panen. 2 minggu sekali, menghasilkan dan perawatan tidak terlalu sulit dibandingkan karet,” beber pengusaha karet ini, dan ia menegaskan, telah merasakannya karena memiliki perkebunan sawit.

Tutupnya, lewat program pengarapan lahan ini diharapkan bisa membantu masyarakat dan mengalakkan sektor pertanian supaya berjaga kembali di Prabumulih.

“Tentunya, bisa mendorong peningkatan ekonomi keluarga dan kesejahteraan masyarakat Prabumulih,” akhirnya.