Serah Terima Undepass ke Pemkab Lahat Masih Temukan Jalan Buntu
LAHAT, SS - Tarik ulur terkait serah terima underpass yang terletak di Desa Ulak Lebar, Kota Lahat ke pihak pemerintah daerah (Pemda) nampaknya bakal mendapatkan jalan buntuh.
Rencana serah terima proyek Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan ke pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat seakan saling tarik ulur.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Lahat Cik Ujang SH dihadapan rombongan Dirjen Perkeretaapian Sumsel menyampaikan, Pemkab Lahat bersedia melakukan serah terima underpass jika kondisinya sudah diperbaiki.
Seperti halnya memperbaiki kelandaian underpass, mengingat seperti halnya sudah banyak truk yang jadi korban lantaran jalur underpass terlalu menanjak. Lalu dibuatkan pipa pembuanggan air, langsung ke Sungai Lematang. Sehingga underpass tidak berpotensi kembali terendam.
"Kita berharap underpass tersebut supaya diperbaiki dulu. Kalau masih seperti itu bentuknya, kami belum siap,” terang cik Ujang, Kamis (29/08/2019).
Dirinya menjelaskan, persoalan underpass Lahat ini sudah menjadi sorotan nasional. Mengingat hanya underpass Lahat pengerjaannya dinilai asal-asalan. Sedangkan ditempat lain, underpas yang dilalui kereta api semua bagus. Bahkan pernah kejadian ada truk melintas, bagian kepala lewat tapi bagian badannya tersangkut, karena jaraknya terlalu rendah.
“Jika begini, kami pun ragu, apalagi pengerjannya dilakukan oleh orang pusat. Untuk itu, gimana caranya dianggarkan lagi agar segera ada perbaikan dan selesai tahun 2020. Baru setelah itu serah terima,” tegas Cik Ujang.
Sementara itu, selaku perwakilan Dirjen Perkeretaapian Sumsel, Made Suartika menjelaskan, persoalan pengerjaan diserahkan langsung pihak ke-3, melalui proses lelang terpusat di Jakarta. Untuk pembuanggan air tidak bisa jauh dari area jalur rel kereta api, hanya 45 meter disisi kanan/kiri rel. Dengan mesin penyedot air berkapasitas 1000 kubik.
“Untuk usulan Bupati Lahat, kami belum bisa memberi jawaban. Akan dilaporkan dahulu. Namun pihaknya meminta, Pemkab Lahat juga bisa mengatasi, soal banyak masyarakat mendirikan bangunan disepanjang rel perlintasan. Kami kewalahan mengatasinya, apalagi ini soal keselamatan,” jelasnya.(Fry)

Post a Comment