Dinkes dan BPRS Sumsel Lakukan Sidak ke RS Bunda Prabumulih, Tindak Lanjuti Temuan di Lapangan


PRABUMULIH, SS.CO.ID
– Terkait keterlambatan pelayanan kesehatan yang viral beberapa waktu lalu, Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan bersama 
Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Sumsel dan Dinkes Kota Prabumulih melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit AR. Bunda Prabumulih, Jumat (08/08/2025).

Sidak ini dilakukan setelah mencuat di media sosial dan pemberitaan mengenai dugaan lambannya penanganan pasien serta sejumlah persoalan teknis pelayanan yang menuai kritik publik.

Kunjungan ini dipimpin oleh Sekretaris Dinkes Sumsel, Ferry Fahrizal SKM MKM bersama Ketua BPRS Sumsel, Prof Dr Hardi Darmawan MPH&TM FRSTM didamping Plt Kadinkes Prabumulih, Djoko Listiyano AP SKM MSi.

Tim meninjau sejumlah fasilitas dan pelayanan rumah sakit, menyusul adanya temuan yang didapat dari hasil pemantauan Dinkes Prabumulih sebelumnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, Sekretaris Dinkes Sumsel menyampaikan, bahwa SOP rumah sakit sebenarnya sudah tepat. Namun, ia mengungkapkan adanya faktor miss komunikasi yang menyebabkan keterlambatan pelayanan.

Sekretaris Dinkes Sumsel, Ferry Fahrizal SKM MKM

“Secara prosedur sudah benar, hanya saja terjadi miskomunikasi di lapangan yang berimbas pada keterlambatan penanganan. Ini menjadi catatan penting untuk segera dibenahi,” jelasnya.

Pihaknya menindaklanjuti temuan di lapangan dengan memberikan rekomendasi perbaikan kepada pihak rumah sakit. Jika ada pelanggaran serius terhadap aturan, tentu akan ada sanksi sesuai ketentuan. 

Menurutnya, inspeksi dilakukan untuk memastikan rumah sakit memenuhi standar pelayanan kesehatan, keselamatan pasien, serta kelengkapan sarana dan prasarana sesuai ketentuan.

“Kami ingin memastikan semua layanan berjalan sesuai standar, baik dari sisi teknis medis maupun administrasi. Temuan yang ada akan kami tindak lanjuti, termasuk memberikan pembinaan atau teguran bila diperlukan,” ujarnya.

Plt. Kadinkes Prabumulih mengungkapkan, bahwa pihaknya telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi pasca pemeriksaan awal. Sebagian rekomendasi tersebut sudah mulai dijalankan secara bertahap demi peningkatan layanan.

Ia juga mengaku telah mendapat informasi bahwa pihak rumah sakit telah memberikan sanksi tegas kepada 18 pegawai yang terkait langsung dengan insiden ini.

“Kami masih menunggu laporan resmi berisi nama-nama pegawai yang dikenakan sanksi. Yang jelas, ini bagian dari komitmen perbaikan layanan,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RS. AR Bunda, dr Harry Wahyudhy Utama SpRad MARS menyatakan pihaknya siap menindaklanjuti seluruh rekomendasi dari tim pemeriksa dan siap mengikuti arahan serta melakukan evaluasi internal.

“Kami segera melakukan pembenahan demi meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.